Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul “ Narkoba dan
Pergaulan Bebas ”.
Saya
ucapkan terimakasih kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung, yang telah membantu dalam penyusunan mkarya tulis ini. Makalah ini saya susun
berdasarkan tugas dari mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olah Raga. Makalah
ini berisi tentang pengertian, macam-macam, dan bahaya Narkoba serta Pergaulan
Bebas. Penyusunan makalah ini bertujuan memberi informasi kepada para remaja
tentang bahaya Narkoba dan Pergaulan Bebas, sehingga kita sebagai Warga Negara
Indonesia khususnya para generasa muda dapat menghindari sekecil mungkin dampak
negatif dari Narkoba dan Pergaulan bebas yang marak terjadi belakangan ini.
Saya menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna seperti yang diharapkan
oleh semua pihak. Dan tentunya, mohon maaf jika dalam penyusunan karya tulis
ini terdapat kesalahan kata, yang tentunya tidak berkenan dihati para pembaca.
Oleh karena itu, saya mengharapkan
saran dan kritik yang konstruktif demi kesempurnaan karya tulis ini.
Denpasar,
26 Oktober 2014
Penyusun
PENDAHULUAN
Tumbuh
kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dibanggakan dan
diteladani. Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diawasi dan diatasi.
Baru-baru ini sering kita dengar berita di berbagai media massa (televisi dan radio)
maupun di media cetak (koran dan majalah) yang disebabkan oleh remaja itu
sendiri diantaranya kebiasaan merokok, tawuran para pelajar, pemerkosaan
yang dilakukan oleh pelajar SMA bahkan SMP, pemakain narkoba dan lain-lain.
Yang tentunya hal-hal seperti ini, sangat merugikan bagi diri para remaja dan
orang disekitarnya.
Kehidupan remaja pada masa kini amat memprihatinkan. Remaja yang seharusnya
menjadi kader-kader muda penerus bangsa Indonesia kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk
kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot. Oleh
karena itu, saya sebagai remaja berpendidikan yang sadar bahwa kasus kenakan remaja
harus segera dimusnahkan dari kehidupan bangsa Indonesia kedepannya, mengangkat
permasalahan ini sebagai bahan karya tulis saya kali ini.
a) Apa
itu Pergaulan Bebas ?
b) Apa
faktor-faktor penyebab Pergaulan Bebas
?
c) Apa
akibat yang ditimbulkan dari Pergaulan
Bebas ?
d) Bagaimanakah cara mencegah Pergaulan Bebas ?
e) Apa itu Narkoba ?
f) Apa saja jenis-jenis dari Narkoba ?
g) Apa dampak atau bahaya Narkoba terhadap kehidupan kaum
remaja ?
h)
Bagaimana
pencegahan penyebaran Narkoba
dikalangan remaja?
i)
Jika
tersandung, bagaimana cara mengobati para pecandu Narkoba ?
1.3
Tujuan
Pada dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari
pertanggung jawaban saya atas tugas yang diberikan oleh guru
sebagai syarat untuk memenuhi aspek penilaian dan aspek kerohanian siswa.
Selain itu tugas ini juga
ditujukan untuk :
Ø Mengetahuai pengertian dari Pergaulan Bebas.
Ø Mengetahui faktor-faktor dan
dampak dari Pergaulan Bebas.
Ø Memahami solusi dari mencegah Pergaulan Bebas.
Ø Memahami pengertian Narkoba.
Ø Lebih mengenal dan mengatahui
jenis-jenis Narkoba.
Ø Mencari tahu apa dampak atau
bahaya Narkoba terhadap remaja.
Ø Lebih mengetahui cara
pencegahan dan pengobatan penyebaran Narkoba
khususnya dikalangan remaja.
PEMBAHASAN
Pergaulan adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk
manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi
dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar
HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma
hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara
medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan dampak-dampak seperti
yang terjadi dewasa ini.
Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai
melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas
diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut
pergaulan liar yang tentunya melanggar norma yang berlaku di masyarakat.
Ada
beberapa faktor-faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas di kalangan remaja
saat ini, diantaranya :
1.
Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah. Budaya
yang hidup pada kaum muda masa kini, sangat jauh berbeda dengan jaman para
orang tua masih remaja dulu. System komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan
pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi pola
pikir dan perilaku anak-anak kita. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang
tua dalam era modern seperti saat ini, dapat kita sebutkan diantaranya:
ü Kesenjangan pada sebagian masyarakat
kita masih terdapat anak-anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan
jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan dan merasa
acuh tak acuh terhadap orang tua mereka, termasuk dalam menentukan bagaimana
mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini
sehingga tidak ada usaha mengatasinya.
ü Orang tua yang kurang perduli terhadap
pergaulan remaja jaman sekarang. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah
pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan
ketika telah terjadi sesuatu masalah dalam pergaulaun mereka. Padahal ketika
sesuatu itu telah terjadi, maka segala sesuatunya bisa dikatakan sudah
terlambat.
ü Orang tua yang kurang menyadari
kondisi jaman sekarang, ketidak pengertian kasus ini banyak sekali terjadi.
Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan
pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya
mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat
untuk mengawasi pergaulan anak-anaknya dari tuntutann jaman yang modern seperti
yang terjadi sekarang ini.
2.
Faktor Agama Dan Iman
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu
yang sangat amat penting dan mendasar. Tanpa agama hidup mereka akan kacau,
karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk
kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan
mana yang tidak (salah). Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas
ini biasanya tidak mengetahui yang mana yang baik dan mana yang tidak. Mereka
senantiasa berperilaku sesuka hati mereka, yang sesuai dengan hasrat emosional
mereka tanpa mementingkan hasil dari apa yang mereka perbuat.
3.
Faktor Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut
berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru
kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaannya sendiri, sehingga memicu
mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas dan idialis. Yang
tentunya tidak sesuai dengan kepribadian dan norma yang berlaku di kehidupan
masyarakat indonesia pada umumnya.
4.
Faktor Dari Kaum Sendiri
Orang Muda sebagai pelaku utama dalam pergaulan, tentunya
harus yang pertama menyadari akan kerawanan-kerawanan mereka dalam pergaulan.
Jadi, mereka sendiri yang menentukan jalan hidupnya. Jika semakin besar, sikap
mawas diri mereka maka semakin susah pengaruh luar yang berpengaruh negatif
masuk ke dalam pergaulannya, namun jika tidak selektif dalam menghadapi arus
globalisasi yang masuk secara bebas maka individu tersebut akan mudah tergerus
dalam pergaulan bebas yang tentunya berdampak negatif bagi kehidupan mereka.
Telah kita
ketahui bersama, ada banyak dampak negatif (akibat) yang dapat kita rasakan
dari pergaulan bebas. Namun, secara umum akibat yang ditimbulkan
dari pergaulan bebas ada tiga,antara lain :
Ø Bagi
Diri Remaja Itu
Sendiri
Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi
dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental seseorang,
walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan, akan tetapi itu semua
hanya kenikmatan sesaat saja. Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi
fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak
teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan
mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikir tidak stabil,
keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya (akhirnya)
akan menyalahi aturan etika dan estetika yang berlaku di masyarakat. Dan hal
itu kan terus berlangsung, selama tidak ada yang mengarahkan ke jalan yang
sesuai dengan norma yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.
Ø Bagi
Keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi
tulang punggung keluarga. Apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja dan
oleh para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama
akan berakibat terjadi ketidakharmonisan didalam keluarga tersebut, komunikasi
antara orang tua dan anak akan terputus. Dan tentunya ini sangat tidak
baik, Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan jarang
pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk
bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba dan
narkotika. Tentunya menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang
telah dilakukan oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu hanya untuk melampiaskan
rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam kehidupannya, khususnya
didalam kehidupan keluarganya sendiri.
Ø Bagi
Lingkungan Masyarakat
Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering
bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun
ditempat lainnya, yang mana nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa
ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja
sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga.
Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat keonaran,
mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja
yang memiliki moral yang rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja
tersebut akan tidak baik (buruk). Apakah kita mampu merubah moral para
remaja-remaja kita? Tentu saja semua itu dapat dilakukan, namun tentunya
tidaklah mudah, untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu
yang lama dan tentunya memerlukan kesabaran serta hati yang penuh keikhlasan
dalam menghadapi segala perubahan dari para remaja.
Pergaulan bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang
tua saja, tetapi masyarakat disekitarnya pun juga dibuat resah. Hal ini dapat
dikurangi bahkan dapat dicegah, dengan cara – cara berikut :
a)
Pentingnya kasih saying dan
perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
b) Pengawasan
dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh
terhadap kondisi psikologisnya. Dihadapan orang tuannya dia akan bersikap baik
dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan
menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat
melakukan sesuatu hal yang negatif, dan tidak diajarkan oleh kedua orang
tuannya.
c) Seorang
anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun
baik lebih tua darinya.
Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman yang tidak
sebaya yang tentunya memiliki pola pikir dan kehidupnya berbeda, sehingga dia
pun bisa terpengaruh gaya hidupnya, yang mungkin belum saatnya untuk dia
jalani.
d)
Pengawasan yang lebih terhadap media
komunikasi, seperti internet, handphone, dan lain-lain.karena pada era yang serba modern
seperti sekarang ini, tidak tertutup kemungkinan anak-anak dapat terjerumus ke
dalam dampak-dampak (hal-hal) yang negatif dari media-media komunikasi itu.
Seperti contohnya mencari situs-situs negatif yang tentunya dapat memengaruhi
moral dan perilaku dari anak tersebut.
e)
Perlunya bimbingan kepribadian bagi
seorang anak agar dia mampu memilih dan membedakan mana yang baik untuk dia
maupun yang tidak baik.
f)
Perlunya pembelajaran agama yang
diberikan sejak dini, seperti beribadah, mempelajari kitab-kitab suci agama, dan
mengunjungi tempat-tempat ibadah yang tentunya banyak menyimpan sejarah-sejarah
kehidupan moral manusia.
Narkoba (singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat
yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup,
maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan
perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan
psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
(Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus
penyalahgunaan Narkoba di Indonesia dari tahun 1998 – 2003 adalah 20.301 orang,
di mana 70% diantaranya berusia antara 15 -19 tahun. Sungguh tragis jika
dibanyangkan, para generasi muda bangsa Indonesia yang tentunya akan menjadi
penerus roda kehidupan pemerintahan ini, malah menjadi paling terdepan dalam
urusan pengonsumsi narkoba.
Jenis-jenis narkoba banyak kita
jumpai, diantaranya: Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing,
jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, damar ganja,
garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta
campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau
obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku (Undang- Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika
antara lain:
Sedatin (Pil BK), Rohypnol,
Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat,
Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis
Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya
adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai
sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf
pusat, seperti: Alkohol.
Alkohol adalah zat penekan
susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek
stimulasi ringan bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol
yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian.
Nama yang populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap
tikus , balo dll. Minuman beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda,
misalnya bir dan soda alkohol ( 1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol) dan
minuman keras yang biasa disebut dengan spirit (35 – 55% alkohol).
Konsentrasi alkohol dalam darah dicapai dalam 30 – 90 menit setelah diminum.
Penyalahgunaan narkoba bisa
berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi
kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis dapat menyebabkan kematian bagi
para pengguna narkoba.
a)
Dampak Pisikis
Ø Lamban kerja, ceroboh kerja,
sering tegang dan gelisah.
Ø Hilang kepercayaan diri,
apatis, pengkhayal, penuh curiga.
Ø Agitatif, menjadi ganas dan
tingkah laku yang brutal.
Ø Sulit berkonsentrasi, perasaan
kesal dan tertekan.
Ø Cenderung menyakiti diri,
perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
b) Dampak
Sosial
Ø Gangguan mental, anti-sosial
dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
Ø Merepotkan dan menjadi beban
keluarga.
Ø Pendidikan menjadi terganggu,
masa depan suram.
c) Dampak
Langsung bahaya Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia
Gangguan pada jantung, Gangguan
pada hemoprosik, Gangguan pada traktur urinarius, Gangguan pada otak, Gangguan pada tulang, Gangguan pada pembuluh darah, Gangguan pada endorin, Gangguan pada kulit, Gangguan pada sistem syaraf, Gangguan pada paru-paru,
Gangguan pada sistem pencernaan, Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya
seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
d)
Dampak Langsung Narkoba Bagi
Kejiwaan / Mental Manusia
Ø Menyebabkan depresi mental.
Ø Menyebabkan gangguan jiwa berat
/ psikotik.
Ø Menyebabkan bunuh diri.
Ø Menyebabkan melakukan tindak
kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.
Efek depresi bisa ditimbulkan
akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat atau, kegagalan dalam mencoba
berhenti memakai narkoba. Namun orang normal yang depresi dapat menjadi pemakai
narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan melupakan
masalah dirinya, akan tetapi semua itu tidak benar kenyataannya.
e)
Dampak Fisik
Selain ketergantungan sel-sel
tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver, jantung, paru-paru,
ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka panjang
narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung
yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver (hati) yang rusak.
Belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus {Hepatitis C dan
HIV/AIDS} yang sangat umum terjadi di kalangan pengguna jarum suntik.
Walaupun begitu, setiap
kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di balik dampak negatif, narkotika juga
memberikan dampak yang positif. Jika digunakan sebagaimana mestinya, terutama
untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut dampak positif narkotika:
1. Opioid
Opioid atau opium digunakan
selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan
diare.
2. Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca
biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk
meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah.
3. Ganja (ganja/cimeng)
Orang-orang terdahulu
menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung karena serat yang
dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat
minyak.
Upaya pencegahan terhadap
penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab
kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan
masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap
anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih
kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang
berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin
mengadakan razia mendadak secara rutin, Kemudian pendampingan dari orang tua
siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang, Pihak sekolah
harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya,
karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar
lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus
lebih ditekankan kepada siswa, Karena salah satu penyebab terjerumusnya
anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan
keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun,
akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku generasi
penerus bangsa Indonesia, harus sigap dan waspada akan bahaya narkoba yang
sewaktu-waktu dapat menjerat kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut
di atas, mari awasi dan jaga diri kita dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan
para leluhur kita guna menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang
akan datang dapat terealisasikan dengan baik. Dan menjadi generasi muda yang
dapat membawa nama baik bangsa Indonesia dengan “PRESTASI TANPA NARKOBA”.
2.9
UPAYA
PENGOBATAN PARA PECANDU NARKOBA
Berikut
ini tips dan cara mengobati para pecandu narkoba :
1.
Langkah Pertama
Jika penderita
adalah teman atau sanak keluarga kalian, maka mandikanlah dengan air hangat,
beri minum yang banyak, selanjutnya berilah makan makanan yang bergizi dalam
jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhatianya dari narkoba. Bila tidak
berhasil maka perlu pertolongan dokter. Pengguna harus di yakinkan bahwa
gejala-gejala sakau mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akan
hilang. Dan jika yang mengalami kalian sendiri, lakukanlah cara yang serupa.
2.
Detoksifikasi
Langkah
mengobati pecandu narkoba selanjunya yang perlu dilakukan adalah detoksifikasi.
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif
lain) dari tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif
yang dipakai atau dengan penurunan dosis obat pengganti. Detoksifikasi ini bisa
dilakukan dengan berobat jalan atau dirawat di rumah sakit. Biasanya proses
detoksifikasi dilakukan terus menerus selama satu sampai tiga minggu, hingga
hasil tes urin menjadi negative dari zat adiktif.
3. Rehabilitasi
Setelah
menjalani proses detoksifikasi dengan tuntas (tes urin sudah negatif), mungkin
tubuh secara fisik memang sudah tidak ketagihan lagi, namun secara psikis ada
rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran
dan perasaan sang pecandu. Dengan demikian, sangat rentan dan sangat besar
kemungkinan kembali mencandu dan terjerumus lagi. Oleh sebab itu, setelah
detoksifikasi perlu juga dilakukan proteksi lingkungan dan pergaulan yang bebas
dari lingkungan pecandu, misalnya dengan memasukkan mantan pecandu ke pusat
rehabilitasi. Pusat rehabilitasi cukup bagus untuk menangani hal ini. disana
ada beberapa program yang akan dilakukan sebagai upaya penyembuhan, diantaranya
adalah program belajar kembali keterampilan untuk mengatasi craving, stress,
kekhawatiran (anxiety) problem, meningkatkan motivasi, menentukan rencana hidup
jangka pendek, menengah dan panjang. Banyak sekali pusat rehabilitasi di
Indonesia yang bisa di manfaatkan. Baik yang berbentuk lembaga, yayasan sosial
atau yayasan pendidikan pondok pesantren. Sehingga sekarang sudah tidak terlalu
kwatir dengan para pecandu narkoba karena sudah ada badan-badan
(lembaga-lembaga) yang menangani secara khusus tentang masalah narkoba,
diantaranya BNN (Badan Narkotika Nasional).
BAB III
PENUTUP
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan
yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna
melakukan hal – hal yang positif.
Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal
itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati
dirinya.
Selain itu kebiasaan
menggunakan narkoba di kalangan remaja amat membahayakan baik ditinjau dari
segi pendidikan maupun kesehatan serta sosial ekonomi. Dipandang dari segi
pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu pelajarannya, sedangkan
dari segi kesehatan akibat kebiasaan menggunakan narkoba akan menyebabkan
berbagai penyakit (Gangguan pada jantung, Gangguan pada hemoprosik, Gangguan
pada traktur urinarius, Gangguan pada otak, Gangguan
pada tulang, Gangguan pada pembuluh darah, Gangguan pada endorin, Gangguan
pada kulit, Gangguan pada sistem syaraf,
Gangguan pada paru-paru, Gangguan pada sistem pencernaan, Dapat terinfeksi
penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.).
Dari segi ekonomi merupakan pengeluaran anggaran yang tidak perlu atau
pemborosan. Para orang tua murid dan guru sekolah agar lebih ketat mengambil
tindakan yang positif dalam hal menanggulangi kenakalan remaja termasuk
kebiasaan menggunakan narkoba di kalangan remaja.
Semoga dengan makalah ini kita semua dapat lebih memahami
tentang bahaya pergaulan bebas dan narkoba di sekitar kita. Setelah memahaminya
janganlah berbuat menyimpang atau suka bergaul bebas karena itu dapat merusak
nama baik diri kita sendiri, keluarga, dan dilingkungan masyarakat sekitar.
Perlunya penanaman nilai moral , pendidikan dan nilai religious
pada diri seorang itu sendiri, sehingga para remaja akan lebih mawas diri,
lebih mempersiapkan dirinya untuk menyangkal segala dampak negatif dari
perubahan jaman yang kian deras seperti ini.
Selain itu perlu adanya tindakan-tindakan yang
lebih serius lagi baik dari orang tua, sekolah maupun dari pemerintah untuk
mengawasi tindakan remaja di Indonesia, para generasi muda bangsa Indonesia
agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja khususnya pergaulan bebas dan
narkoba.
PERGAULAN BEBAS ? NARKOBA ? NO
“ PRESTASI
YES... ”
Ø Enterprise,Quantum.2010.Etika
pergaulan remaja dalam pandangan.
Ø Gunarso,singgih
D.1988.Psikologi perkembangan.Jakarta:PT
Gramedia
Ø http://dunia remaja
gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html.Akses.November
2012.
Ø http://dunia remaja
gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan html.Akses:Desember
2010.
Ø http://ikartiwa.wordpress.com/2012/05/04/makalah-kenakalan-remaja/
Ø http://irendirawan.wordpress.com/2009/04/19/bahaya-penggunaan-narkoba/ diunggah tanggal 6 Juni 2012.
Ø Islamsinia,Sabila.2010.psikologi remaja dan krakteristik.
Ø Resources.unpad.ac.id/.../1A%20 makalah. remaja &
masalahnya. pdf diunggah tanggal 6 Juni 2012.
Ø Sharkey,Brian
J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Edisi Terjemahan. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.
Ø Surjadji.
2000. Ketahuilah Kesehatan Jasmani Andi, Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.
Ø Wahjoedi.
2001. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ø www.anneahira.com/narkoba/index.htm.
obat peluntur kandungan ampuh & murah
Telp : 085600001766
www.pelunturkandunganalami.blogspot.com